
JABARNETWORK|BANDUNG –– Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) Hasbullah Rahmad mengatakan, banyaknya ruas jalan Provinsi Jabar rusak karena imbas dari pemangkasan anggaran pemeliharaan jalan.
Beberapa tahun sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat terpaksa memangkas anggaran pemeliharaan jalan untuk penanganan Covid-19.
“Iya memang banyak masyarakat yang mengeluhkan jalan rusak di beberapa kabupaten dan kota di Jawa Barat. Ini imbas pemangkasan anggaran pemeliharaan jalan saat pandemi Covid-19,” kata Hasbullah Rahmad, Sabtu 18 Maret 2023.
Selain karena pemangkasan anggaran untuk penanganan Covid-19, banyaknya jalan provinsi rusak imbas dari terbatasnya anggaran pemeliharaan jalan. Sementara jumlah ruas jalan provinsi yang rusak bertambah, karena di tahun sebelumnya tidak ada pemeliharaan atau pun peningkatan jalan.
Untuk di 2023, Pemerintah Provinsi Jabar sudah mengalokasikan anggaran untuk pemeliharaan atau peningkatan jalan provinsi. Anggaran tersebut diangka Rp600 miliar.
“Tapi, pengerjaan pemeliharaan jalan belum bisa langsung dilaksanakan karena harus melewati proses tender,” ungkap dia.
“Sekarang ini Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (BMPR) Jabar saat ini masih menggelar tender e-katalog. Memang bulan ini (Maret) tender, tapi proyek pemeliharaan jalan belum bisa dieksekusi. Dinas BMPR Jabar kan sedang mempersiapkan tendernya,” sambung dia.
Jadi kemungkinan besar pengerjaan jalan rusak di beberapa kabupaten dan kota di Jabar bisa dilaksanakan sekitar April 2023.
“Saya lihat pemeliharaan jalan memang sudah dialokasikan anggarannya, tapi karena masih proses tender. Pengerjaan jalan rusak belum bisa dilakukan bulan ini,” tambah dia. ***