
jabarnetwork.com, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra Persatuan, Syahrir menolak tegas pemberian 9.000 masker scuba yang harus dibagikan ke masyarakat saat reses kemarin dari Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat.
“Masker scuba dari Pemprov Jabar untuk dibagikan ke masyarakat saat kegiatan reses itu dibagikan oleh Setwan DPRD Jabar kepada setiap dewan yang akan melaksanakan reses di setiap daerahnya. Saya menolaknya, “ tegas dia dalam keterangan tertulisnya , Bandung, Kamis 19 November 2020.
Penolakan tersebut kata Syahrir, karena masker scuba yang diberikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat tidak sesuai anjuran WHO. WHO menganjurkan hanya masker medis atau minimal masker kain 3 lapis. Anjuran WHO dan Pemerintah Pusat tersebut sudah banyak disampaikan melalui media, sudah banyak diberitakan.
“Menolak, ya pasti menolak karena masker scuba yang dibagikan Pemprov Jabar itu berbahaya buat masyarakat. Maskernya jauh dari standar yang diminta WHO atau Pemerintah Pusat,” kata dia.
Untuk diketahui, Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat angkat bicara soal pemesanan masker scuba yang tidak direkomendasikan secara medis menjadi perhatian banyak pihak. Pasalnya, dana yang telah digelontorkan sekitar Rp 40 miliar.
Menanggapi polemik tersebut, Gubernur Jabar, Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan tetap melanjutkan pemesanan. Tetapi, kata dia, masker tersebut akan dilapis sesuai dengan ketentuan protokol kesehatan[]