Tak Hanya di Karawang, Masalah Pupuk pun Banyak Diadukan Saat Reses di Garut

Anggota DPRD Jawa Barat saat rapat paripurna di Gedung DPRD Jabar, Bandung.

jabarnetwork.com, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra Persatuan, Deden Galih menerima berbagai aspirasi saat reses di Kabupaten Garut (reses ke 1 tahun anggaran 2020-2021). Namun, aspirasi paling mendominasi yaitu permasalahan pupuk bersubdisi yang banyak dikeluhkan oleh kelompok petani.

“Selama reses di beberapa wilayah di Kabupaten Garut, aspirasi yang paling banyak diterima itu dari kelompok petani. Mereka banyak mengeluhkan sulitnya mendapatkan pupuk bersubdisi, dan kalaupun bisa mendapatkannya itu pun harus dengan harga yang mahal,” tutur dia saat dihubungi dari Bandung, Kamis 12 November 2020.

Selain itu lanjut Deden mengatakan, ia pun banyak menerima keluhan ihwal distribusi Kartu Tani yang tidak merata. Malahan, menurut para petani di Kabupaten Garut salah satunya di Desa Cibolerang, Kecamatan Karangpawitan banyak Kartu Tani yang tidak tepat sasaran. Sehingga, tak heran distribusi pupuk bersubdisi kerap bermasalah.

“Info (aduan) dari petani di Kabupaten Garut itu, malah banyak masyarakat yang sebenarnya tak pantas mendapatkan Kartu Tani justru mendapatkannya,” keluh dia.

Ia pun berharap persoalan pupuk bersubdisi, distribusi ataupun kuota Kartu Tani segera dievaluasi. Sebab, banyak petani, pekebun yang sengsara karena hal tersebut. Mereka (petani dan pekebun) sangat kesulitan mendapatkan pupuk bersubdisi yang akhirnya mempengaruhi proses tanam mereka[]

Leave a Reply