
jabarnetwork.com, Doa dibentuk dari mashdar kata Da’a Yad’u yang artinya memanggil atau mengundang. Sedangkan secara etimologis, doa adalah meminta sesuatu, memohon atau meminta pertolongan.
Adapun doa merupakan salah-satu cara manusia untuk berkomunikasi sekaligus mendekatkan diri kepada Allah S.W.T. Sehingga, Allah S.W.T pun menganjurkan muslim dan muslimah untuk berdoa kepada-Nya.
Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam Al-Qur’an Surat Al-Mu’min ayat 60 yaitu “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina”.
Namun, dalam melakukan doa tersebut Islam memiliki aturan atau syaratnya agar doa itu dikabulkan atau diijabah oleh Allah S.W.T. Berikut penjelasannya;
Menurut ustad kenamaan Bandung, Zae Nandang agar doa dikabulkan oleh Allah S.W.T terutama di bulan suci Ramadhan tentu harus sesuai dengan syaratnya antara lain;
1. Beriman
Syarat yang pertama adalah beriman, dimana hanya orang-orang yang beriman-lah yang doanya akan diijabah atau dikabulkan oleh Allah S.W.T.
“Dan jika tidak beriman, maka sudah pasti segala doa yang dipanjatkan tidak akan dikabulkan oleh Allah S.W.T,” tuturnya di Bandung belum lama ini.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 186 yaitu “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku. Maka, hendakalah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran”.
2. Perut Bersih dari Hal-Hal yang Haram
Selain itu, syarat lainnya adalah perut harus bersih dari hal-hal yang haram. Maksudnya, apa yang dimakan dan diminum harus dari yang halal baik makanan dan minumannya hingga cara memperolehnya.
“Karena jika perutnya banyak mengonsumsi dan memperolehnya dengan cara yang haram, maka mustahil Allah S.W.T akan mengabulkan segala doa yang dipanjatkan seseorang tersebut,” katanya.
3. Disertai Tawadhu atau Tidak Takabur
Lalu, tambah Zae Nandang, syarat lainnya yaitu berdoa harus disertai dengan tawadhu atau sikap rendah hati dan tidak takabur atau tidak sombong. Pasalnya, sifat takabur sangat tidak disukai oleh Allah S.W.T.
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Hadist Riwayat Ibnu Katsir yaitu “Aku akan memalingkan… ialah Aku akan halangi memahami hujjah-hujjah dan dalil atas keagungan-Ku, syariat-Ku dan hukum-hukum-Ku hati orang-orang yang takabur dari taat kepada-Ku. Sebagaimana orang takabur dengan tidak benar, Allah S.W.T akan hinakan dia dengan kebodohan”.
4. Isi Doa Jangan Mustahil
Kemudian, syarat lainnya adalah doa yang dipanjatkan haruslah masuk akal bagi manusia atau berdoa jangan yang mustahil bagi manusia.
5. Jangan Menimbulkan Keserahakan
Syarat lainnya yaitu doa yang dipanjatkan pun jangan menimbulkan keserakahan.
6. Doa Jangan Sampai Memutuskan Silaturahmi
Adapun, syarat lainnya yang tidak kalah penting adalah doa yang dipanjatkan jangan sampai memutuskan silaturahmi antar manusia.
“Itulah salah-satu syarat-syarat doa yang akan di-ijabah oleh Allah S.W.T, tetapi ada pengecualiannya,” tambahnya.
7. Pengecualian Hanya untuk yang Didzalimi
Pengecualian tersebut yaitu hanya untuk seseorang yang betul-betul didzalimi bukan atas dasar pertimbangan rasa saja, tetapi harus benar-benar terjadi.
“Dimana Allah S.W.T akan mendengarkan segala doa orang yang didzalimi dan akan mengabulkan seluruh doanya,” pungkasnya.