jabarnetwork.com, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja meminta pendidikan berbasis teknologi digital diterapkan di sektor pendidikan di Jawa Barat. Mengingat peserta didik saat ini didominasi generasi Z atau anak kelahiran 1995-2014 yang terlahir di era digital bersamaan pesatnya perkembangan teknologi. Mereka pun lebih mudah dan cepat menyerap teknologi baru serta sangat akrab dengan gawai dan media sosial.
Kondisi tersebut harus dimanfaatkan oleh sekolah dan para guru untuk menerapkan pendidikan berbasis teknologi digital maupun menciptakan inovasi-inovasi untuk menyesuaikan karakter Generasi Z.
“Tentu pendidikan formal kita harus dilihat, yang paling penting adalah pendidikan formal. Kita ini harus mengajarkan anak-anak untuk kreatif agar kreativitasnya tidak terbelenggu,” tuturnya Bandung, Kamis (20/2/2020).
Jadi anak-anak jelas dia, harus bisa berkembang sesuai potensinya. Mereka harus bebas berpikir, inovasi akan muncul apabila anak-anak dibiasakan untuk diasah kreativitasnya, itu kuncinya dan bisa memanfaatkan teknologi.
Menurut Setiawan hampir setiap negara khususnya negara maju meyakini bahwa pembangunan di bidang pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam memajukan peradaban dan daya saing suatu bangsa. Apalagi dengan hadirnya Revolusi Industri 4.0 yang memengaruhi cara perpikir, perilaku, dan karakter peserta didik.
“Dibutuhkan inovasi-inovasi untuk membekali generasi muda agar menguasasi hard skill maupun soft skill sesuai potensinya masing-masing. Mau tidak mau pendidikan juga harus beradaptasi dengan apa yang menjadi isu global, regional, maupun nasional, bahkan di lokal sendiri,” kata dia.
Kalau seandainya pendidikan ini tidak dapat berubah dan masih tetap seperti ini, pendidikan di Jawa Barat akan ketinggalan. Oleh karena itu, fenomena-fenomena yang ada saat ini harus menjadi dasar apapun yang harus kita ubah ke depan.