
jabarnetwork.com, Komisi I DPRD Jawa Barat meminta seluruh pihak untuk mengawal program Sapa Warga, yaitu program membelikan smartphone bagi pengurus RW se-Jawa Barat oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kita minta seluruh pihak termasuk inspektorat memantau secara langsung dari penerimaan sampai nanti tolak ukurnya sejauh mana, terutama efektivitas program Sapa Warga tersebut.” tutur Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat dari Partai Gerindra, Syahrir dalam keterangan tertulisnya di Bandung, Rabu (24 /07/2019).
Lebih lanjut Syahrir menjelaskan, program Sapa Warga ini harus memberikan pengaruh positif, mendorong satu daerah menjadi jauh lebih maju lagi. Mulai dari bidang kesehatan, pendidikan sampai infrastruktur.
“Jadi yang kita lihat nanti, apakah ada pengaruh terhadap percepatan dari hal-hal tersebut. Nanti akan terus kita awasi dan evaluasi.” jelas dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi Jawa Barat Dedi Sopadi menuturkan pengadaan gawai ini bertujuan mendukung program desa digital, dan yang menerima gawai ini adalah RW atau kepala dusun dan jabatan yang serupa.
“Pengadaan gawai itu sekitar Rp127 juta per desa dari pos anggaran dana desa. “ kata dia.
Dana desa yang diambil dibagi dalam tiga program yaitu, untuk infrastruktur desa, honorium kepala desa dan program pembelian gawai (Sapa Warga). Dari 5.312 desa di Jawa Barat baru sekitar 2.300 desa yang telah mengajukan proposal.
“Dari jumlah itu, ada sekitar 10.900 RW yang telah membeli gawai tersebut.” ujar dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Setiaji menambahkan, tablet itu punya spesifikasi layar 7 inch, memori RAM 2 GB, ROM 16 GB, koneksi jaringan 4G LTE, 3G, 3.5G-HSDPA, kapasitas baterai 1.000 mAH – 5.000 mAh, kamera belakang 1 – 5 MP, kamera depan 1 – 2 MP, dan kartu 1-2 slot.
“Spesifikasinya layarnya 7 inci, OS dan RAM-nya disesuaikan supaya bisa masuk dengan aplikasi yang kita buat. Harganya Rp 1,1-1,3 juta,” tambah dia.
Menurutnya, harga tablet tersebut dinilai tidak terlalu mahal karena disesuaikan dengan kebutuhan dan disesuaikan dengan anggaran yang terbatas. Hal terpenting, tablet itu nantinya akan diisi aplikasi Sapa Warga yang memiliki tiga fungsi yakni, aplikasi pelayanan publik, saluran aspirasi warga, dan layanan informasi. Aplikasi tersebut nantinya akan terhubung dengan aplikasi di tiap kabupaten atau kota.
“Tahap pertama, sebelum melakukan sosialisasi kita uji coba dulu dua user sekarang. Nanti kita sosialisasi ke 19 kabupaten dalam rangka membantu kami di provinsi mensosialisasi ke desa. Bisa juga dibantu komunitas,” kata dia.
Selain itu, menurut Setiaji, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung akan dijadikan proyek percontohan program tersebut. Pemprov Jabar, akan piloting dulu di beberapa kabupaten mulai dari Cianjur dan Kabupaten Bandung supaya bisa dilihat dalam sebulan ini masalahnya seperti apa.