jabarnetwork.com, Polrestabes Bandung mengklaim tidak akan melakukan sweeping ke kampus-kampus pasca kerusuhan demonstrasi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja di Gedung Sate dan DPRD Jawa Barat, Bandung, Kamis 8 Oktober.
“Iya, ini lagi pertanyaannya. Masa sweeping ke kampus. Jangan gitulah. Ini jangan jadi provokator,” tegas Kapolrestabes Bandung Kombes Ulung Sampurna Jaya kepada awak media, Bandung, Kamis 8 Oktober 2020.
Menurutnya tak ada penyerangan oleh aparat kepolisian ke kampus-kampus. Kecuali ada penyerangan dari mereka sendiri, yang jelas kepolisian hanya mengamankan dan membubarkan kerumunan massa yang berpotensi membuat kegaduhan baik itu diluar maupun di dalam kampus.
“Dan ada massa yang diluar mahasiswa dan buruh dari mereka (kerumununan)” kata dia.
Adapun terkait kerusuhan demonstrasi tadi jelas dia, sampai saat ini belum ada konfirmasi dari anggota kalau ada pendemo yang diamankan. Sampai sekarang pun belum ada laporan siapa yang mendalangi kerusuhan tadi.
“Tiga hari berturut-turut (demonstrasi) ini kelompok yang sama, bisa anarko dan lain-lain, ini kita masih dalami,” jelas dia.
Mengingat kemungkinan masih banyak pendemo yang berkeliaran, maka dari itu Tim Prabu, Raimas, Polda dan TNI akan mengusir pendemo atau pihak yang akan membuat kerusuhan atau merusak fasilitas negara.
Sudah 3 Kali Diimbau
Ia pun mengklaim aparat kepolisian tidak melakukan tindakan represif untuk membubarkan massa pendemo. Kepolisian sudah tiga kali mengimbau pendemo agar membubarkan diri mengingat aturan membolehkan unjuk rasa hanya sampai pukul 18.00. Namun, tidak diketahui arahnya dan siapa (mahasiswa atau buruh atau pihak lainnya) langsung melemparkan botol, batu ke arah aparat kepolisian yang berjaga di DPRD Jawa Barat.
“Kita sudah imbau 3 kali, 5 menit pertama kita imbau untuk membubarkan diri karena waktu. Sampai 3 kali imbauan, kita tindak tegas dan terukur. Kita semprot (pakai gas air mata) dan baru kita singkirkan dengan pasukan huru hara untuk meninggalkan tempat. Alhamdulillah sampai saat ini sudah selesai. Kondisi DPRD Jawa Barat dan Gedung Sate sudah aman terkendali saat ini,” tegas dia.
“Sempat lempar-lemparan tadi dari mereka (pendemo). Sengaja momen sudah selesai, tetapi mereka cari situasi buat rusuh. Kita tak terpancing tapi iya itu biasa dari mereka sengaja buat kita rusuh,” tambah dia[]