jabarnetwork.com, Dari hasil survei Citra Opini Polling Study (COPS) menunjukan, tokoh politik asal PDIP paling potensial maju sebagai calon presiden atau wakil presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Urutan pertama ada Puan Maharani dengan nilai tertinggi 13,25%, disusul Ganjar Pranowo (8,2%), dan diurutan ketiga ada Budiman Sudjatmiko (7,2%).
Sedangkan nama lain diluar PDIP, ada Anies Baswedan (8,1%), Ridwan Kamil (6,2%), Agus Harimurti Yudhoyono (5,5%), Muhaimin Iskandar (5,3%), dan Erick Thohir (5,2%), sisanya ada 14,1% yang tidak menentukan pilihannya.
Menurut Direktur Eksekutif Citra Opini Polling Study (COPS) Ziyad Falahi, survei yang dilakukan COPS diikuti 1.300 responden masyarakat Indonesia yang sudah memiliki hak pilih pada 2024, dengan tingkat kepercayaan 95% dan margin of error kurang lebih 2,8%.
“Survei COPS diklaim valid, survei dilakukan dengan metode wawancara via telepon, dari jumlah diatas hanya 1.225 responden yang bisa diambil datanya dan terverifikasi kembali,” tuturnya seperti dikutip jabarnetwork.com, dalam siaran pers-nya, Bandung, Selasa 2 Maret 2021.
Hasilnya lanjut Ziyad mengatakan, nama-nama tokoh politik asal PDIP menempati posisi teratas dibandingkan tokoh politik lainnya. Tak disangka pula, nama Budiman Sudjatmiko ternyata masuk dalam survei. Meskipun Budiman Sudjatmiko hanya mampu berada pada urutan ketiga dari deretan tokoh politik PDIP.
Menanggapi hasil survei COPS yang menunjukkan tokoh politik PDIP paling banyak dan paling potensial maju dalam bursa capres di Pilpres 2024. Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengaku senang, dan mengapresiasi atas survei COPS tersebut.
“Saya mengapresiasi munculnya tokoh-tokoh muda dari internal PDIP, tokoh yang muncul merupakan yang berpengalaman dan berprestasi. Hasil survei COPS ini akan sebagai masukan bagi partai untuk melakukan introspeksi dan perbaikan,” kata dia.
Sementara itu, Budiman Sudjatmiko mengaku saat ini tidak sedang berada pada ranah politik praktis. Sekarang ia ingin fokus pada tugasnya sebagai Komisaris di PTPN V. Membangun kerja-kerja pemberdayaan sosial ekonomi rakyat yang terkena pandemi melalui koperasi-koperasi di berbagai sektor.
“Dan berkonsentrasi mengembangkan ekosistem inovasi teknologi global dengan membangun kawasan industri teknologi 4.0,” tutur dia.
Budiman sangat berharap, bagi siapapun calon pemimpin tak perlu menunggu konstestasi Pemilu 2024. Pemimpin seharusnya bisa berberak lebih giat merekatkan persatuan bangsa. Indonesia harus damai, rukun dan bersatu dalam menghadapi new normal. “Presiden Jokowi maupun penerusnya kelas harus bisa menyatukan bangsa. Sama-sama melakukan hal-hal produktif bagi perdamaian sosial, keadilan sosial dan kemajuan sosial,” ucap dia[]