JABARNETWORK|BANDUNG – Pengamat Pemilu dari CM Management, Masykurudin Hafidz menilai gesekan politik antar kelompok masyarakat berpotensi terjadipada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Bahkan menurut Masykurudin Hafidz, polarisasi alias pembelahan masyarakat seperti Pilpres 2019 ditengarai akan kembali terulang di Pilpres 2024.
Namun demikiain, gesekan politik atau polariasasi di Pilpres 2024 tergantung dengan komposisi koaliasi partai pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden nanti.
“Gesekan atau polarisasi itu bergantung pada siapa pasangan calon presidennya dan berpasangan dengan siapa,” kata Masykurudin Hafidz dalam keterangan tertulisnya, Bandung, Ahad 26 Maret 2023.
Lebih lanjut ia menjelaskan, komposisi koaliasi seperti partai politik nasionalis mengusung calon yang murni nasionalis, dan partai berbasis agama mencalonkan sosok religious. Maka gesekan dipastikan akan terjadi di Pilpres 2024.
“Misalnya dua pasangan calon itu mewujudkan nasionalis dan agama, itu nanti gesekannya tinggi sekali,” jelas dia.
Potensi gesekan akan tetap terjadi di Pilpres 2024. Namun tinggi rendahnya gesekan tersebut bergantung terhadap komposisi partai pengusung calon presiden dan wakil presidennya.
“Kalau komposisinya masih nasionalis dan religius itu nanti akan hilang sendiri. Jadi bergantung pada komposisinya koalisi partai dan pasangan calonnya,” tegas dia. ***