
JABARNETWORK|BANDUNG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melarang adanya kegiatan ekonomi seperti bazar di beberapa ruas jalan Kota Bandung selama Ramadan.
Khususnya di kawasan Alun-alun, Jalan Soekarno, Kepatihan, Dalem Kaum, serta Braga Pendek Kota Bandung.
“Tidak boleh ada kegiatan bazar selama Ramadan, Pemkot Bandung tidak mengizinkan. Mudah-mudahan kita bisa berkomitmen kuat di bawah tekanan manapun,” tegas Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna, Bandung, Senin 13 Maret 2023.
Selain itu kata Ema Sumarna, parkir liar dan forest walk pun akan dibenahi. Pemkot Bandung akan menjadikan kawasan Braga bebas dari parkir.
Sedangkan forest walk di Taman Lansia, Pet Park, Kandaga Puspa, dan Taman Maluku akan diterangi dengan lampu-lampu hias.
Penertiban PKL Dikebut
Sementara untuk penertiban dan penataan ulang para pedagang kaki lima (PKL) di sejumlah ruas jalan jelang Ramadan, rencana tersebut harus disesuaikan.
Menurut Ema Sumarna, ada hal yang harus dicermati berkaitan kawasan konservasi PKL, salah satunya menyesuaikan penertiban PKL berdasarkan dengan tipikalnya.
Ada tiga tipikal PKL. Pertama, dari sisi jumlah, jenis lapak dan waktu mangkal alias berjualan.
“Dari segi jumlah, PKL yang beraktivitas pagi di wilayah timur (Jalan Moh Toha) sebanyak 207 lapak. Sedangkan, PKL di wilayah barat (Jalan Otto Iskandar Dinata) sebanyak 257 lapak,” kata dia.
“Salah satunya penanganan PKL di Tegalega, Regol. Kita sudah dua kali ke sana didampingi beberapa OPD terkait untuk berkoordinasi dengan koordinator PKL-nya,” tambahnya.
Disamping itu, Pemerintah Kota Bandung pun meminta pedagang kaki lima tidak boleh bertambah, tapi harus berkurang, apalagi saat penertiban.
“Hal yang harus diantisipasi, kalau mendengar penertiban biasanya pedagang kaki lima ini malah bertambah,” keluh dia.
Kemudian pedagang kaki lima yang membangun lapaknya secara permanen juga perlu ditertibkan. Para PKL yang berjualan di hari Minggu pun tidak boleh ada di luar kawasan.
“PKL yang jualan di hari Minggu ini ada 1.100 lebih. Saya sudah memerintahkan DSDABM segera tata trotoar di sekitar Tegallega. Plotting per cluster petugasnya juga,” pinta dia.
Untuk konsepnya, Pemerintah Kota Bandung sudah membuatkan desain dan akan dibahas lebih lanjut.
Kepala Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang (Ciptabintar) Bambang Suhari menambahkan, dari 207 PKL di wilayah timur Tegallega, sebanyak 185 akan difasilitasi gerobak portabel dengan beberapa desain yang telah direncanakan.
“Sisanya akan kita buatkan di wilayah barat. Kita juga akan kelompokkan para PKL berdasarkan kategori jualan atau produknya,” tambah Bambang Suhari. ***