
JABARNETWORK|BANDUNG – Pasar kreatif Kota Bandung kembali hadir. Kali ini pasar kreatif Kota Bandung hadir di Pullman Bandung Grand Central.
Pasar kreatif Kota Bandung yang hadir di Pullman Bandung Grand Central tersebut menghadirkan 46 produk unggulan UMKM binaan Dekranasda Kota Bandung.
Empat puluh enam (46) produk UMKM yang dipamerkan di Pullman Bandung Grand Central diantaranya 14 produk fashion, 7 kerajinan dan 25 produk kuliner.
Rencananya pasar kreatif Kota Bandung yang hadir di Pullman Bandung Grand Central akan berlangsung selama 6 bulan.
Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, pasar kreatif atau pameran merupakan kegiatan rutin Pemerintah Kota Bandung. Ia sangat berharap kolaborasi seperti ini bisa mendorong pelaku UMKM untuk terus berinovasi, dan meningkatkan penjualan mereka. Dalam hal ini pemerintah akan terus hadir mendukung para UMKM di Kota Bandung.
“Kita sudah bekerja sama dengan 7 mal besar di Kota Bandung. Mudah-mudahan sistem kolaborasi seperti ini bisa mendorong para pelaku UMKM,” harap dia, Bandung, Sabtu 18 Maret 2023.
Produk UMKM yang dipajang di mal dan hotel telah dikurasi dan ditempatkan sesuai dengan segmentasi mal dan hotelnya. Para pelaku UMKM tinggal membawa produknya saja.
Ia menambahkan, para pelaku UMKM adalah sektor paling tahan terhadap resesi dan pandemi. Saat pandemi, pertumbuhan ekonomi Kota Bandung minus 2,26 persen.
Lalu, pada tahun 2021 tumbuh menjadi 3,76 persen, di tahun 2022 laju pertumbuhan ekonomi Kota Bandung meningkat tajam ke angka 5,41 persen.
Ditempat yang sama, Ketua Umum Dekranasda Kota Bandung, Yunimar Mulyana menjelaskan, pasar kreatif telah hadir sejak tahun 2020. Kegiatan ini terus meningkat melalui kerja sama dengan mal pelayanan publik agar pelaku usaha bisa memasarkan di sana.
“Kita juga bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Badung, Bali. Sehingga produk UMKM kita juga bisa pameran di luar Kota Bandung,” jelas Yunimar Mulyana.
Yunimar Mulyana berharap semakin banyak hotel dan mal serta brand lain yang bisa diajak untuk kerja sama dalam menaikkan kelas para UMKM di Kota Bandung.
“Semoga produk-produk yang sudah dikurasi ini bisa naik kelas. Kami juga memberikan pelatihan agar mereka bisa ekspor ke luar negeri, dan melakukan bussiness matching dengan pengusaha lainnya,” harap dia.
Ia menambahkan, terkait mekanisme produk di pasar kreatif. Teknisnya selama 10 hari produk-produk UMKM secara bergantian dipasarkan di mal-mal.
Sedangkan GA Senior Manager Agung Podomoro, Ahmad Kosim Asmari memastikan, akan membantu sepenuhnya kegiatan Pemerintah Bandung dalam meningkatkan perekonomian para UMKM.
“Di sini juga sudah ada 11 UMKM yang displai produk-produknya. Kami hanya menyiapkan tempat untuk UMKM, karena teman-teman UMKM memiliki produk-produk unggulan yang sangat bagus,” tambah dia.
Salah satu pelaku UMKM yang ikut dalam pasar kreatif kali ini adalah Esta Novita, pemilik brand Kaina. Ia menjelaskan soal produknya yang berhasil dipasarkannya.
Menurut Esta Novita, Kaina merupakan produk tas buatan tangan mengusung teknik kerajinan patchwork untuk mendukung konsep zero waste yakni mengurangi sebanyak mungkin limbah produksi.
“Kita menggunting kain dengan ukuran kecil dan menyatukan kembali sehingga membentuk geometri yang unik. Kita mengedepankan misi menjadi sustainable product berguna bagi masyarakat sekitar,” ucap dia Esta Novita
Kain yang digunakan berupa kanvas dan denim. Mulanya Kaina hanya membuat tas besar polos. Dari tas besar itu ternyata menyisakan banyak kain bekas yang tidak terpakai.
“Dari sampah yang banyak itu kita berpikir untuk mengunakan kembali agar tidak banyak sampah yang dihasilkan dari produksi. Dari situ kita bisa menghasilkan produk yang lebih bernilai dengan patchwork. Sekitar 2019 kita baru mulai dengan konsep tersebut,” kata dia.
Dalam sebulan, Kaina bisa memproduksi 50 tas jinjing kecil. Sedangkan untuk pouch bisa mencapai 600 item per bulan.
Untuk omzet saat pandemi, dalam sebulan Kaina bisa menghasilkan Rp10 juta-Rp15 juta. Sedangkan sebelum pandemi bisa mencapai omzet Rp20 juta-Rp30 juta.
“Semoga dengan adanya store di Pullman produk kami bisa lebih dikenal luas oleh publik. Selama ini kami cuma jualan dari online. Kalau ada store seperti ini pembeli bisa melihat langsung bentuk produknya seperti apa. Mereka juga bisa langsung memberikan masukan kepada kami,” harap dia. ***