Jelang Pencoblosan, Pengrusakan APK Marak di Jabar

Ketua Fraksi PKB DPRD Jawa Barat, Oleh Soleh

JabarNetwork.com-Sejumlah Alat Peraga Kampanye (APK) dan BK (Bahan Kampanye) dirusak dan dicopot orang tak bertanggungjawab jelang tiga bulan lagi Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.

Aksi pengrusakan APK dan BK ini diduga untuk mengurangi potensi kemenangan calon legislatif di daerah pemilih oleh rival politiknya yang memang tidak senang.

calon legislatif PKB dari Dapil Jabar 12, Oleh Soleh angkat bicara,  APK dan BK banyak dirusak hingga dicopot di sejumlah titik di dapilnya yang menyangkut Garut, Kota Tasikmalaya dan Kabupaten Tasikmalaya.

“Pengrusakan APK dan BK sudah banyak di beberapa titik. Bahkan pencopotan yang justru lebih banyak  dilakukan oleh oknum yang tidak saya kenal. Saya menduga ini dilakukan oleh timses bakal calon legislatif lain yang memang merasa tersaingi dan khawatir kalah,” tutur Oleh Soleh di Bandung, Jabar, baru-baru ini.

Akibat aksi itu, sejumlah caleg termasuk Oleh Soleh mengaku dirugikan karena telah menghabiskan dana untuk membuat dan menyebarkan APK serta BK di dapilnya.

Kerugian pun dialami Oleh Soleh soal pencopotan gambar dirinya pada billboard yang sudah disewa di beberapa titik di dapilnya. Padahal, diakuinya, pemasangan iklan dirinya di billboard sudah sesuai aturan yang berlaku dan telah dibayar.

“Tetapi, entah alasannya iklan saya pada bilboard di dapil telah dicopot tanpa ada penjelasan dari pengelola. Sedangkan iklan bacaleg lain yang jaraknya tidak jauh dari bilboard miliknya tidak dicopot pengelola,” ujarnya.

Meski menyebut rugi, tetapi Oleh Soleh enggan melapor kepada aparat penegak hukum ataupun penyelenggara Pemilu. Menurutnya, hal itu hanya akan membuang waktunya.  

“Saya tidak akan melapor karena hanya membuang waktu saja karena proses penindakannya akan memakan waktu,” keluhnya.

Namun Oleh Soleh punya langkah agar tidak mengalami kerugian lagi akibat pengrusakan APK dan BK miliknya, salah satunya dengan berhati-hati saat menyebarkan alat peraga itu di dapilnya. Maksudnya, agar tidak dicopot atau dirusak oleh oknum.

“Kalau dirusak dan dicopot oknum atau timses bacaleg lain tentu saya tidak akan terima. Tapi ya, biarlah. Saya anggap ini sebagai serangan dan kekhawatiran lawan saya kalau saya lebih berpotensi menang,” katanya.

Lain halnya apabila APK dan BK dilenyapkan warga karena merasa terganggu atau kelalaian timnya memasang di titik larangan KPUD Jabar, tentunya diriya akan lebih legowo.

“Saya akan lebih menerima kalau memang yang mencopot APK dan BK saya itu KPUD Jabar dan warga karena alasan bukan titik penyebaran yang disarankan penyelenggara pemilu,” urainya. 

Leave a Reply