Gara-gara Belajar Tatap Muka, 375 Santri Ponpes Persis di Tasikmalaya Positif Covid-19


tangkapan layar

jabarnetwork.com, Sebanyak 375 santri termasuk para pengajar dari Pesantren Persis 67 Benda Kota Tasikmalaya, Jawa Barat terpapar Covid-19.

Tiga ratus tujuh puluh lima (375) yang terdiri dari 154 orang santri putra, dan 171 santri putri ditambah dengan 50 pengajar yang terpapar Covid-19 tersebut rerata mengalami gejala ringan, seperti demam, bantuk dan hilang penciuman.

Mereka yang positif Covid-19 langsung dibawa menggunakan 21 ambulans kebeberapa rumah sakit, dan hotel terdekat untuk melakukan isolasi mandiri. Untuk sementara 375 orang yang positif Covid-19 tersebut tidak diperbolehkan pulang ke rumah.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmlaya Uus Supangat, isolasi dilakukan di salah satu hotel di Kota Tasikmalaya untuk santri dan pengajar putri Sisanya, di RS Dewi Sartika bagi santri putra. Bagi santri atau pengajar putra dan putri yang mengalami gejala ringan atau berat akan diisiolasi di RSUD dr Soekardjo.

Munculnya klaster pesantren di Kota Tasikmalaya diduga kuat berawal dari proses belajar mengajar tatap muka langsung. Di duga kuat ada salah satu yang terpapar dan menularkannya.

“Pondok pesantren ini masih melaksanakan pembelajaran langsung,” kata dia.

Aturan KBM di Pesantren

Untuk diketahui kegiatan belajar mengajar (KBM) di pondok pesantren diperbolehkan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Agama. Ada Empat syarat bagi pesantren atau madrasah yang akan melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka.

Syarat tersebut diantaranya;

  1. Lingkungan madrasah atau pesantren aman dari Covid-19
  2. Guru, ustad atau pengajar lainnya pun aman dari Covid-19
  3. Termasuk santri dan muridnya harus dipastikan aman dari Covid-19
  4. Protokol kesehatan wajib diterapkan dengan ketat []

Leave a Reply