
jabarnetwork.com, Anggota Komisi IV DPRD Jawa Barat dari Fraksi Gerindra, Daddy Rohanandy mendukung penuh rencana pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati, Majalengka.
“Kita (DPRD Jawa Barat) pasti mendukung agar BIJB benar-benar menjadi bandara kebanggaan masyarakat Jawa Barat,” tuturnya, Bandung, Selasa (11/11/2019).
Menurut Daddy, dukungan yang diberikan DPRD bukan hanya sebatas kebijakan anggaran. Namun, dorongan kepada pemerintah pusat, termasuk Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam pengembangan bandara terbesar kedua di Indonesia itu. Terutama dorongan agar pada 2020 nanti, BIJB harus menjadi bandara pemberangkatan haji dan umrah.
“Kita sudah punya asrama haji di Indramayu, sehingga
sarana pelengkap lainnya harus segera dibangun, seperti rumah sakit, hotel,
bahkan hingga mall juga harus dibangun,” katanya.
Daddy
pun mendorong sarana dan prasarana tersebut dibangun di kawasan Aerocity BIJB.
Sehingga, BIJB akan memiliki sarana yang lengkap yang dapat menjadi daya tarik
bagi masyarakat, termasuk wisatawan untuk menggunakan layanan penerbangan di
BIJB.
“PR besarnya bagi pihak pengelola, PT BIJB dan Angkasa
Pura, yakni mendatangkan investor untuk membangun berbagai sarana pelengkap
tersebut di kawasan Aerocity BIJB,” ujar Daddy.
Seiring dorongan pembangunan berbagai sarana dan prasarana tersebut, lanjut Deddy, pihaknya juga terus mendorong pemerintah pusat untuk segera merampungkan aksesibilitas BIJB. Pihaknya menginginkan, BIJB memiliki dua akses tol langsung, dari Tol Cikopo-Palimanan (Cipali) maupun Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) yang kini masih dalam tahap pembangunan.
“Akses
tol ini penting, masak bandara internasional aksesnya non-tol? Kita dorong terus
agar ada akses langsung dari (Tol) Cipali dan (Tol) Cisumdawu segera rampung,”
tegas Daddy.
Dorongan lainnya, yakni DPRD Jabar bakal terus mendorong
peningkatan volume penerbangan di BIJB melalui kebijakan, salah satunya dengan
melobi pemerintah pusat, dalam hal ini Direkrorat Jenderal Angkutan Udara
Kementerian Perhubungan, agar penerbangan komersial di Jabar dipusatkan di BIJB.
“Kenapa kita lobi Dirjen Angkutan Udara, karena mereka adalah regulatornya. Kita terus dolong agar penerbangan komersial dipusatkan di BIJB dan Bandara Husein sebaiknya dikembalikan saja menjadi pangkalan udara,” kata Daddy.
Agar volume penerbangan di BIJB meningkat, pihaknya juga meminta PT BIJB dan PT Angkasa Pura II sebagai operator BIJB memaksimalkan upaya marketing. Menurut dia, potensi pasar BIJB di Jabar sendiri cukup besar. Selain pemerintah daerah (pemda), perusahaan-perusahaan di Jabar juga dinilainya sebagai pasar potensial.
“Jadi, marketing juga harus gencar. Pemda-pemda bisa ditawari, termasuk perusahaan-perusahaan di Jabar kan banyak. Tawari mereka agar menggunakan BIJB,” imbuhnya.
Daddy juga menekankan, selama ini DPRD Jabar juga terus mendukung pengembangan BIJB, khususnya dalam tataran kebijakan anggaran. Dia mencontohkan, dana APBD Jabar diluncurkan untuk pembangunan pagar bandara, termasuk pembebasan lahan.
“Meskipun, kita juga sempat meminta agar pembebasan lahan tak perlu lagi lah dari APBD karena pos APBD sendiri kan terbatas. Namun, intinya kami mendukung soal kebijakan anggaran untuk pengembangan BIJB ini,” tutup dia.