Benarkah La Nina Panjang Diprediksikan Sampai Bulan Ramadan?

JABARNETWORK|BANDUNG –  Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menyebutkan angin kencang dan suhu dingin di Kota Bandung yang terjadi beberapa hari belakangan, karena erat kaitannya dengan fenomena La Nina panjang yang terjadi selama 3 tahun berturut-turut.

Menurut prakirawan cuaca BKMG, Yan Firdaus Permadhi, fenomena La Nina menyebabkan suhu permukaan laut di sekitar Jawa Barat menjadi rendah. Alhasil hal tersebut berpengaruh terhadap suhu menjadi dingin dan angin kencang.

“Meskipun begitu, suhu dingin ( di Kota Bandung) saat ini sebenarnya lebih hangat dibandingkan suhu normal sepanjang 30 tahun terakhir,” kata Yan Firdaus Permadhi, Bandung, belum lama ini.

Biasanya lanjut dia menjelaskan, suhu di Februari normalnya berada di 20 derajat celcius sepanjang 30 tahun terakhir. Namun, saat ini suhu minimumnya 21 derajat.

“Bulan Januari juga suhu minimum normalnya 20 derajat celcius. Kalau kita rata-ratakan 20,8 derajat celcius, lebih hangat dari suhu normalnya,” jelas dia.

Selain itu, untuk cuaca dingin yang terasa akhir-akhir ini diakibatkan karena angin kencang yang sering terjadi sejak awal Februari 2023.

Sedangkan untuk curah hujan, masih sesuai dengan angka normal. Sepanjang November-Desember lalu nilainya masih normal. Namun, untuk Januari memang berkurang 75 persen dari normalnya.

“Untuk Februari kita masih tunggu nilainya. Namun, ada peluang di Maret dan April ini akan normal juga,” ucap dia.

Dirinya memprediksi, pada bulan Ramadan nanti masih ada potensi hujan. Untuk itu, pihaknya masih akan terus memantau dinamika cuaca ke depannya. Masyarakat diimbau lebih waspada dengan angin kencang yang berpotensi bencana alam.

“Masyarakat hati-hati dalam perjalanan karena bisa menyebabkan pohon tumbang yang mencelakai pengendara di jalan,” imbau dia. ***

Leave a Reply