Ahmad Dani Sebut NU dan PDIP Bagian dari Nasakom, Ini Reaksi Politisi PKB dan PDIP

Politisi PKB sekaligus anggota DPRD Jawa Barat Iemas Masyitoh (kanan) saat melakukan rapat koordinasi dengan OPD

JabarNetwork-Politisi PKB dan PDIP Jawa Barat geram atas pernyataan Ahmad Dhani yang menyebutkan NU dan PDIP sebagai bagian dari Nasakom atau nasionalisme agama dan komunisme.

Sebab, pernyataan Ahmad Dhani tersebut dinilai sebagai tuduhan dan hinaan yang tak berdasar yang memang dialamatkan untuk merusak nama baik PDIP dan NU atau memiliki tujuan politis.

Politisi PKB sekaligus Muslimat NU, Iemas Masyitoh mengakui geram atas pernyataan Ahmad Dhani yang menyebutkan NU bagian dari Nasakom atau nasionalisme agama dan komunisme dalam video yang sempat viral di media sosial.

“Saya sebenarnya belum melihat video tersebut, tetapi baru melihat berita ramainya tanggapan atas video tersebut. Apabila benar dalam video tersebut Ahmad Dhani menyebutkan NU bagian dari Nasakom, tentu saya marah,” tuturnya di Bandung Senin (11/02/2019).

Iemas mengakui masih sangsi atas kebenaran video Ahmad Dhani yang menyebut NU bagian dari Nasakom tersebut. Dirinya merasa khawatir apabila video tersebut hasil editan dengan tujuan untuk memperkeruh suasana.

Sebab, dikalangan NU tidak terkecuali Muslimat NU soal Nasakom menjadi hal yang sensitif untuk dikomentari. Apalagi saat kampanye seperti ini, tentu isu apapun bisa digoreng dan dimanfaatkan untuk memperkeruh suasana politik yang saat ini mulai memanas.

“Saya enggan banyak berkomentar. Saya tak mau komentar saya justru memperkeruh suasana karena diakui isu tersebut sensitif dimata NU dan Muslimat NU,” tutup dia.

Sekretaris DPD PDIP Jawa Barat, Waras Wasisto

PDIP Akan Laporkan Ahmad Dhani

Sementara itu, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat berencana akan melaporkan Ahmad Dhani ke polisi atas tuduhan ngawur soal Nasakom – nasionalisme agama dan komunisme – yang disematkan pada PDI Perjuangan dan Nahdlatul Ulama. 

Namun demikian, DPD PDIP Jabar masih menunggu arahan PDI Perjuangan pusat dan DPD PDIP lainnya. Mengingat sudah banyak pihak yang melaporkan Ahmad Dhani, politisi dari Partai Gerindra tersebebut.

“DPD PDIP di Jatim kan sudah melaporkan Ahmad Dhani. Kita tunggu arahan saja dari DPP dan rekomendasi daerah lainnya. Apakah ada daerah lain yang melaporkan Ahmad Dhani atas tuduhan ini atau tidak,” tutur Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Waras Wasisto

Menurut Waras pernyataan Ahmad Dani tersebut merupakan tuduhan paling ngawur atau asal bicara. Sebab, PDIP sudah jelas berasaskan Pancasila, bukan Nasakom sebagaimana yang dituduhkan Ahmad Dhani, politikus asal Partai Gerindra tersebut.

“PDIP itu jelas ideologinya Pancasila, bukan Nasakom. Bisa dibuktikan dalam AD-ART-nya. Pernyataan Ahmad Dhani itu ngawur. Masak sekelas Ahmad Dhani bicaranya seperti itu, menuduh tanda dasar dan bukti,” katanya.

Ia menambahkan, mengingat suhu politik saat ini mulai memanas seharusnya Ahmad Dhani tidak membuat pernyataan-pernyataan yang ngawur karena hanya akan menambah suasana politik panas.

Di samping itu, tuduhan Ahmad Dhani tersebut tidak pantas karena dinilai merusak citra PDIP yang mayoritas beragama Islam dan rata-rata dari NU. Artinya, pernyataan Ahmad Dhani tersebut sudah menuduh PDIP dan NU.

“Saya ini NU, ayah saya orang Masyumi dari Aceh, dan Ibu saya dari Madiun. Masa kecil sampai SMP saya dibesarkan di lingkungan NU di Madiun. Belajar kitab kuning, tajwid juga. Jadi bagaimana bisa saya yang merupakan bagian dari PDIP dituduh Nasakom,” tambah Waras.

Waras mengatakan, silakan Ahmad Dhani mengecek sendiri AD ART PDIP. Di dalam AD ART PDIP disebutkan asasnya adalah Pancasila, bukan Nasakom. Lagipula, setiap partai politik yang mendaftarkan ke Kemenkumham wajib menyertakan AD ART dan menyatakan secara tegas soal asas Pancasila yang dianutnya.

Leave a Reply